Teori Belajar Stimulus-Respon



Teori Belajar Stimulus-Respon (Behavioristic)

Aliran behavioristic pada hakekatnya didasarkan kepada asosianisme terutama asosianisme fisiologis dari Watson dan Adward L. Thorndike. Pendidikan Watson dikenal dengan behaviorisme, sedangkan Thorndike dikenal dengan koneksionisme. Keduanya dalam arti yang luas adalah behavioristic. Sekalipun pendidikan Watson dan Thorndike saat ini tidak lagi dalam bentuknya yang asli, namun banyak pendidik masa kini berorientasi kepada pendapat mereka. Mereka yang berorientasi kedua tokoh tersebut menamakan din kaum neobehaviorisme.

Di antara mereka yang terkenal adalah Albert Bandura, Gagne, Glasser, Neal Miller, B.F. Skinner, J.M. Stephens. Dalam arti yang luas golongan behaviorisme mencakup semua teori S-R bond atau konektionisme dan neobehaviorisme.

Teori Stimulus-Respon atau conditioning menekankan kepada analisis perilaku yang bersipat obyektif. Asumsi yang digunakan mengenai proses belajar adalah seseorang dapat mengerti proses belajar yang kompleks setelah ia mengerti proses belajar yang sederhana. Proses-proses yang sederhana diharapkan pula dapat menjelaskan proses-proses yang lebih kompleks. Kritik yang dilontarkan terhadap pandangan ini ialah bersipat sangat mekahistik dan otomatis.

Ada dua macam teori belajar conditioning yakni instrumental con­ditioning yang dikembangkan oleh Edward L. Thomdike dan classical conditioning yang dikembangkan oleh Ivan P. Pavlov. Menurut pan­dangan instrumental conditioning, perilaku dikontrol oleh akibatnya dan kita belajar melakukan hal-hal yang berakibat menyenangkan dan menghindarkan dari hal-hal yang kurang menyenangkan. Teori ini disebut teorio tipe respon (R-type theories).

Teori classical conditioning berpendapat bahwa seseorang akan bertindak atas rangsangan atau stimulus yang diterimanya. Dengan kata lain perilaku dikontrol oleh stimulus. Teori ini disebut teori tipe stimulus (S-type theories). Skinner mencoba mengkombinasikan kedua pandangan ini dengan teorinya operant conditioning.

Behaviorisme masa kini berakar kepada empat pokok yakni:
(1)        Instrospectionesme. Dimulai dari asosianistis yang dipimpin oleh John Locke dan Her-bart yang menitik beratkan perhatiannya kepada struktur mental, yakni menyangkut asosiasi dan koneksi dari ide-ide dalam pikiran (minds). Pemikiran ini berkembang menjadi strukturalisme dari Wundt di abad ke 20 yang merupakan awal dari behaviorisme, dengan menggunakan metode instrospeksi dan observasi.
(2)         Physiologi. Pada akhir abad ke-19 studi psikologi banyak menaruh perhatian kepada fungsi-fungsi dalam tubuh. Kelompok ini disebut penganut physiological psychologis. Mereka memusatkan perhatian kepada obyek atau kejadian yang dapat ditangkap pancaindera. Metode instrospeksi digunakan untuk mengamati bentuk-bentuk tingkah laku. Eksperimen mulai dilakukan terhadap binatang untuk mendapatkan gambaran bagaimana bentuk tingkah laku sebagai hasil dari proses pendidikan. Ivan P. Pavlov dari Rusia, menulis tentang hasil dari penelitiannya terhadap seekor anjing. Karya Pavlov sangat berpengaruh di kalangan kaum behaviorisme.
(3)         Koneksionisme Thorndike. Konseksionisme Thorndike berpangkal dari asosianisme Herbart dan psikologi fisiologi. Teorinya dikenal dengan S-R bond. Teori ini menyatakan bahwa melalui persyaratan respons-respons khusus dihubungkan dengan stimulus khusus. Pemikiran ini didasarkan kepada hasil percobaannya terhadap kueing lapar. Thorndike merumuskan hukum-hukura asosiasi yang dibedakan menjadi hukum mayor dan hukum minor.
(4)         Behaviorisme Watson dan neobehavioristic. Behaviorisme Watson bersandar kepada karya Pavlov. la menegaskan bahwa sesuatu organisme yang hidup sebagai suatu me-kanisme yang mempertahankan dirinya. Sedangkan kaum neo­behavioristic memberikan perhatian kepada respon daripada sti­mulus. Kaum neobehavioristic lebih sistimatik dibandingkan de­ngan Thorndike, lebih konsisten dan menurut pendapatnya tidak setiap kesadaran manusia memerlukan penelaahan.

Kebanyakan teori gaya belajar aliran behaviorisme menekankan kepada instrumental conditioning atau clasical conditioning atau memodifikasi salah satu dari dua teori tersebut atau mengkombinasikan kedua teori menjadi satu teori baru.


0 Response to "Teori Belajar Stimulus-Respon"

Post a Comment