Budaya Organisasi : Budaya terkenal sebagai konsep
yang sulit untuk dirumuskan.
Krober & Kluckholn dalam Nicholson (2007:49) mengidentifikasikan definisi yang berbeda mengenai budaya. Sedang Hofstede (2003:324) mendefinisikan budaya sebagai
"pemrograman Mental Kolektif" orang-orang dalam suatu lingkungan.
William M. Mercer dalam Desseler 2006:421) merumuskan budaya organisasi sebagai : Suatu ekspresi kombinasi pengaruh dari keyakinan dasar organisasi, nilai-nilai
harapan dan pola tindakan tertentu". Menurut Goldtein (2007b) budaya
organisasi adalah " Totalitas pola perilaku dan karakteristik pola
pemikiran dari karyawan suatu
organisasi, keyakinan, pelayanan, perilaku dan tindakan dari karyawan". Dan menurut Egan
(2004), perilaku kepemimpinan termasuk dalam budaya organisasi, salah satu elemen budaya organisasi adalah kinerja karyawan
yang menonjol dianggap penting
dalam organisasi tersebut. Simmons (2006: 37).
Dari semua definisi diatas, satu yang dikenal secara
umum dapat ditetapkan bahwa budaya berkaitan dengan
"Makna bersama, nilai, sikap dan keyakinan". (Nicholson 2007:109). Dapat dikatakan bahwa jantung dalam suatu organisasi adalah sikap, keyakinan,
kebiasaan dan harapan dari seluruh individu anggota organisasi mulai dari pucuk pimpinan sampai ke
front lines (Juechter 1998),
sehingga tidak ada aktifitas yang dapat melepaskan diri dari budaya (Hofstede, 2004:98).
Bila kita mengatakan bahwa suatu kelompok, organisasi atau negara mempunyai karakteristik budaya tertentu,
bukan berarti semua
orang dari kelompok, organisasi atau negara tersebut mempunyai budaya yang seragam. Orang dalam suatu budaya tidak semuanya mempunyai susunan yang identik mengenai
artifak, norma, nilai dan asumsi. Menurut Trompenarars (2005), dalam setiap budaya ada satu sisi yang menyebar.
Penyebaran ini mempunyai pola disekitar suatu rata-rata, sehingga variasi
disekitar norma tampak sebagai suatu distribusi normal.
0 Response to "Budaya Organisasi"
Post a Comment