Robbin ( 1996 ) Salah satu tugas
penting dalam merancang sistem penilaian kinerja adalah memilih siapa yang akan
menilai. Untuk dapat melakukan penilaian dengan akurat dan obyektif sesuai
dengan tujuan, perlu ada informasi, sekaligus menjawab siapa saja yang dapat
melakukan penilaian kinerja. Ada beberapa manfaat alternatif sumber informasi
penilaian kinerja, yaitu:
1.
Penilaian Manajer atau Supervisor
Penilaian kinerja
dilakukan oleh manajer dari karyawan dan sering ditinjau ulang oleh manajer
yang lebih atas. Secara tradisional metode ini dapat dilaksanakan dengan baik
oleh manajer/supervisor. Manajer sering mengeluh tidak mempunyai waktu yang
cukup untuk mengobservasi bawahannya. Hasilnya adalah penilaian yang kurang
lebih obyektif. Manajer harus melihat kembali catatan kinerja atau observasi
lain yang melengkapi penilaian. Sekitar 95°% dari semua penilaian kinerja pada tingkat bawah dan menengah dan
organisasi dijalankan oleh atasan langsung.
2.
Penilaian Diri
Penilaian kinerja
dilakukan oleh karyawan yang dievaluasi umumnya suatu bentuk penilaian yang
dilengkapi oleh karyawan yang lebih tinggi dengan melakukan wawancara kinerja.
Paling tidak, metode ini untuk: mendapatkan pemikiran karyawan tentang kekuatan
dan kelemahan mereka melalui diskusi tentang hambatan kea rah efektivitas
kinerja. Selama wawancara kinerja, manajer dan karyawan membahas kinerja
pekerjaan dan menyetujui penilaian akhir. Pendekatan ini juga berjalan dengan
baik' bila manajer dan karyawan bersama-sama menetapkan tujuan kinerja dimasa
yang akan datang atau karyawan merencanakan pengembangan. (Sherman et a1,1996).
3. Penilaian Rekan Kerja
Penilaian kinerja
dilakukan oleh rekan kerja dan karyawan, umumnya dilengkapi oleh suatu profil
tunggal untuk dignmakan dalam wawancara kinerja yang dipimpin oleh manajer
karyawan. Karyawan dengan ranking sama yang bekerja bersama sering diminta
mengevaluasi satu sama lain. Rekan kerja dapat lebih siap mengidentifikasi
kepemimpinan dan keterampilan interpersonal serta kekuatan dan kelemahan rekan
kerja mereka (Shennan el a/, 1996).
4. Penilaian
Tim
Penilaian kinerja
berdasarkan konsep TQM (Total Quality Management) yang mengakui kinerja tim
daripada kinerja individual. Metode ini merupakan perluasan dari penilaian
rekan kerja.
5. Penilaian
Pelanggan
Penilaian pelanggan
berdasarkan konsep TQM dengan mencari evaluasi dari pelanggan eksternal maupun
internal. Evaluasi dari pelanggan eksternal telah beberapa lama digunakan untuk
menilai karyawan. Penilaian pelanggan digunakan dengan asumsi bahwa kualitas
kinerja sebenarnya berada ditangan dan ditentukan oleh pelanggan.
6. Penilaian
360 derajat
Metode ini
memberikan umpan balik kinerja dari lingkaran penuh kontrak sehari-hari yang
mungkin dimiliki seseorang karyawan. Berkisar dari karyawan surat-menyurat sampai ke pelanggan
atasan, rekan kerja. Penilaian ini sangat cocok dalam organisasi yang
memperkenalkan tim, pelibatan karyawan dan program TQM. Dengan mengandalkan umpan balik dari rekan kerja, pelanggan
dan bawahan, organisasi ini berharap dapat memberikan kepada semua orang lebih
banyak rasa berperan serta dalam proses tinjauan dan dengan demikian kinerja
karyawan dapat dibaca dengan tepat.
Joint yukk ....menangkan Uang setiap hari | F4n583771nG | :)
ReplyDeleteK3c3w4 d3ng4n 4g3n 0nl1n3 g4m3 y4ng l41n ... ?
ReplyDelete4y0 buru4n d4f74r d151n1 y4 **f4n5**bett**ing ^.^