
Semuanya manusia pasti mempunyai cerita baik cerita mengasyikkan atau menyedihkan sebab memanglah lah tersebut kodrat kehidupan yang mana sama dengan roda berputar terkadang ada di atas & kadang-kadang ada dibawah.
Seperti cerita berikut ini yang membuat semua yang membaca pasti bisa bergetar hatinya & mecucurkan air matanya, simak kisahnya : Cerita ini di ambil dari kehidupan riil, Dituliskan kembali disini tdk lain agar bisa diambil ibroh & pelajaran darinya. Seorang lelaki lanjut usia yang tinggal di Al-Qassim Saudi Arabia tertekan hutang yang banyak banyak, dimana orang yang dihutangi yakni satu orang pedagang tajir yang juga sudah berumur. Yang memiliki piutang itu sdh demikian banyak kali memohon pada lelaki lanjut usia itu buat kembalikan hutangnya karena memanglah lah sudah melebihi jatuh tempo & sudah ditangguhkan demikian banyak kali agar kembalikan hutangnya walau demikian dianya tdk dapat juga mengembalikannya.
Jatuhlah pd pilihan yang di berikan oleh orang yang menghutangi… Jika tdk membayar hutangnya hingga dia harus masuk penjara… & ternyata pedagang tadi tahu dan kalau lelaki lansia tadi memiliki 2 orang putri, yang awal mula berumur 20 thn & yang ke 2 berumur lebih kurang 17 atau 18 th. Jadi dianya memberi pilihan ke 3 adalah seandainya beliau menginginkan menikahkan satu diantara putrinya dengannya hingga hutang dikira lunas & terlepas dari jeruji penjara.
Hingga lelaki lanjut usia itu dan terdiam sebagian waktu… dahulu dianya juga mengemukakan sy harus bertanya pada mereka lebih-lebih dahulu apakah mereka bersedia atau mungkin tidak. Hingga setelah lelaki lansia itu bercerita tentang ihwalnya pada anak-anaknya hingga putri pertamanya.
Seperti cerita berikut ini yang membuat semua yang membaca pasti bisa bergetar hatinya & mecucurkan air matanya, simak kisahnya : Cerita ini di ambil dari kehidupan riil, Dituliskan kembali disini tdk lain agar bisa diambil ibroh & pelajaran darinya. Seorang lelaki lanjut usia yang tinggal di Al-Qassim Saudi Arabia tertekan hutang yang banyak banyak, dimana orang yang dihutangi yakni satu orang pedagang tajir yang juga sudah berumur. Yang memiliki piutang itu sdh demikian banyak kali memohon pada lelaki lanjut usia itu buat kembalikan hutangnya karena memanglah lah sudah melebihi jatuh tempo & sudah ditangguhkan demikian banyak kali agar kembalikan hutangnya walau demikian dianya tdk dapat juga mengembalikannya.
Jatuhlah pd pilihan yang di berikan oleh orang yang menghutangi… Jika tdk membayar hutangnya hingga dia harus masuk penjara… & ternyata pedagang tadi tahu dan kalau lelaki lansia tadi memiliki 2 orang putri, yang awal mula berumur 20 thn & yang ke 2 berumur lebih kurang 17 atau 18 th. Jadi dianya memberi pilihan ke 3 adalah seandainya beliau menginginkan menikahkan satu diantara putrinya dengannya hingga hutang dikira lunas & terlepas dari jeruji penjara.
Hingga lelaki lanjut usia itu dan terdiam sebagian waktu… dahulu dianya juga mengemukakan sy harus bertanya pada mereka lebih-lebih dahulu apakah mereka bersedia atau mungkin tidak. Hingga setelah lelaki lansia itu bercerita tentang ihwalnya pada anak-anaknya hingga putri pertamanya.
dan menampik berbarengan mengemukakan sy tidak bersedia menikah dengannya, saya tidak menginginkan menggunakan hidup saya dengan suami yang sudah berumur…kata putri pertamanya. Hingga mendengar tentang itu putrinya yang ke 2 juga menimpali Saya BERSEDIA MENIKAH DENGANNYA Agar AYAH Tidak MASUK PENJARA & TERBEBAS DATI LILITAN HUTANG…
Setelah dianya menyampaikan pada yang memiliki piutang itu kalau putri pertamanya tidakbersedia menikah dengannya, bisa namun putri keduanya yang bersedia… Hingga pedagang itu mengemukakan.. itu lebih bagus… bila sekian anda telah bebas dari hutangmu katanya…
Hingga akhirnya dan telah setuju saat & tempatnya buat menikah yaitu pada tengah malam Jum’at. Diantara kebiasaan sebahagian orang Arab (hanya sepengetahuan penulis) kalau orang yang menikah setelah aqad nikah tidak serentak tinggal satu kamar atau satu tempat tinggal dengan istri barunya. Demikian dan berbarengan pedagang yg sudah berumur ini. dianya tidak serentak tidur dengan & terkait suami istri berbarengan istri barunya itu. & dianya mengemukakan pada mertua barunya kalau beliau akan pergi ke luar negara (dalam cerita dijelaskan pergi ke Jerman) buat satu buah masalah dagangnya, & dia menjanjikan setelah 1 minggu dianya akan pulang & akan berkumpul berbarengan istrinya.
Akan tetapi qaddarallah (Allah mentaqdirkan) kalau pedagang itu sakit & akhirnya beliau meninggal dunia di luar negara. Akhirnya juga istri yang di tinggalkan yang belum digauli itu mewarisi hartanya yg melimpah… Jadi dianya juga mencapai 2 kebaikan sekalian. ayahnya terlepas dari hutang & penjara, beliau juga mencapai harta warisan jutaan real dari harta peninggalan suaminya itu. & penyesalan yg dihadapi oleh putri pertamanya berbarengan mengatakan… Wah kenapa saya dulu menampik menikah dengannya…?
Kemauan yg tulus akan di balas berbarengan kebaikan yang berlipat-lipat. Subhanallah, Allahu Besar.. Buah dari ridho orang-tua, kebahagiaan dunia & akhirat pasti bisa diraih oleh siapa saja yg ikhlas berbakti pada ke 2 orangtuanya.
Dikisahkan oleh DR. Sami Tubuh Intelijen Negara Muhammad As-Suqair di majelis ilmunya di Jami’ Unaizah. di mana diakhir cerita ini dia menyampaikan ini yakni cerita riil yang sy melihat sendiri orangnya, Semoga mampu kita ambillah ibroh & hikmahnya
Setelah dianya menyampaikan pada yang memiliki piutang itu kalau putri pertamanya tidakbersedia menikah dengannya, bisa namun putri keduanya yang bersedia… Hingga pedagang itu mengemukakan.. itu lebih bagus… bila sekian anda telah bebas dari hutangmu katanya…
Hingga akhirnya dan telah setuju saat & tempatnya buat menikah yaitu pada tengah malam Jum’at. Diantara kebiasaan sebahagian orang Arab (hanya sepengetahuan penulis) kalau orang yang menikah setelah aqad nikah tidak serentak tinggal satu kamar atau satu tempat tinggal dengan istri barunya. Demikian dan berbarengan pedagang yg sudah berumur ini. dianya tidak serentak tidur dengan & terkait suami istri berbarengan istri barunya itu. & dianya mengemukakan pada mertua barunya kalau beliau akan pergi ke luar negara (dalam cerita dijelaskan pergi ke Jerman) buat satu buah masalah dagangnya, & dia menjanjikan setelah 1 minggu dianya akan pulang & akan berkumpul berbarengan istrinya.
Akan tetapi qaddarallah (Allah mentaqdirkan) kalau pedagang itu sakit & akhirnya beliau meninggal dunia di luar negara. Akhirnya juga istri yang di tinggalkan yang belum digauli itu mewarisi hartanya yg melimpah… Jadi dianya juga mencapai 2 kebaikan sekalian. ayahnya terlepas dari hutang & penjara, beliau juga mencapai harta warisan jutaan real dari harta peninggalan suaminya itu. & penyesalan yg dihadapi oleh putri pertamanya berbarengan mengatakan… Wah kenapa saya dulu menampik menikah dengannya…?
Kemauan yg tulus akan di balas berbarengan kebaikan yang berlipat-lipat. Subhanallah, Allahu Besar.. Buah dari ridho orang-tua, kebahagiaan dunia & akhirat pasti bisa diraih oleh siapa saja yg ikhlas berbakti pada ke 2 orangtuanya.
Dikisahkan oleh DR. Sami Tubuh Intelijen Negara Muhammad As-Suqair di majelis ilmunya di Jami’ Unaizah. di mana diakhir cerita ini dia menyampaikan ini yakni cerita riil yang sy melihat sendiri orangnya, Semoga mampu kita ambillah ibroh & hikmahnya
Ayo bergabung sekarang juga bersama kami di Fans^^betting ^_^
ReplyDelete